Monday, November 26, 2007

Recite and understand

If i were to ask Singaporean muslims in general.. How many of us read the Quran? Hm, ok, maybe most of us do.. Now i ask again, how many of us actually read and understand the Quran and the whole of its contents? Aah, a show of hands here.. A little over there too.. Hm, what telah happened to the other 90+% now..?

Maybe i'm over-exaggarating, but seriously, how many of us can actually understand whatever that we're reciting daily? And as we're not native arabic linguists, then how many of us actually recite, then bother to spend some time pondering upon the translation and the 'tafsir' (explanation) of the verses read?

Reciting everyday with all the beautiful tones and correct tajweed is good but we won't gain much if we don't understand its meanings.

Imagine a 'mat jiwang' listening to his favourite songs.. He'd analyse and ponder upon the lyrics word by word, sentence by sentence and he'd sing it over and over with all his 'heart and soul' interwining the meaning of the lyrics and the melody at the same time.. Some extreme ones even go to the point of tears upon doing this.. *slaps head*

Now, apply this 'technique' to the Quran. We have to realise that The most important knowledge for muslims is the Quran, Allah SWT explained in surah al-Isra' ayat 9 yang bermaksud,

"Sesungguhnya Quran ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus(aqwam) dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal soleh bahawa bagi mereka ada pahala yang besar."

Berhubung dengan ini, di dalam al-Jamik li ahkam al-Quran, Imam Qurtubi berkata,"Kalimat 'aqwam' bermaksud jalan yang paling benar, paling adil dan paling tepat."

In surah an-Nisa' ayat 82, Allah SWT says, yang bermaksud,

"Apakah mereka tidak 'tadabur' Quran? Sekiranya Quran itu bukan dari sisi Allah tentulah mereka akan mendapati percanggahan yang banyak di dalamnya."

Berhubung dengan ayat ini, Imam Ibn Kathir di dalam 'Tafsir al-Quran al-Azim' berkata,"Allah mengarahkan mereka agar mengamati isi-isi Quran dan melarang mereka dari berpaling daripadanya. Allah juga mengarah mereka agar memahami maksud ayat-ayat Quran yang begitu halus lafaznya serta dipenuhi kebijaksanaan."

Allah explained in surah al-Isra' ayat 82 yang bermaksud,

"(Quran) merupakan penawar(syifa) dan rahmat bagi mereka yang beriman."

Di dalam al-Asas fit Tafsir oleh Said Hawa disebutkan,"Syifa bermaksud (Quran adalah penawar) yang dapat menghilangkan syak, nifak, penyelewengan, kelemahan dan penyakit dalam hati. Quran juga adalah rahmat yang dapat menghasilkan iman, hikmat dan kebahagiaan." (source - 'Tip-tip cemerlang dari Quran')

The great muslim scholars of the past were successful mainly because they were encouraged and enlightened by the Quran.. It is a guide to success for both here and the hereafter..

Abdullah ibn Masud berkata,"Sesiapa yang menghendaki ilmu pengetahuan maka hendaklah dia membaca Quran. Di dalamnya terdapat ilmu orang-orang terdahulu dan yang kemudian."

Wednesday, November 21, 2007

Bahaya Tertipu dengan Ilmu

Excerpt from a book..

'Orang yang berilmu boleh terpedaya dengan ilmunya. Berhubungan dengan ini, Imam al-Ghazali berkata,"Antara golongan yang terpedaya ialah ahli fikah yang menguasai ilmu ketaatan tetapi tidak mengamalkannya. Sebahagian daripada mereka menguasai ilmu sehingga mereka mengenali perkara yang maksiat, tetapi mereka tidak menjauhinya. Sebahagian yang lain mengetahui tentang kepentingan akhlak tetapi tidak menghiaskan diri mereka dengannya. Inilah (ulama) yang tertipu...

Imam Tabrani dan Baihakki meriwayatkan sabda nabi(s.a.w) yang bermaksud,'Manusia yang mendapat azab yang paling keras di hari kiamat ialah orang alim yang tidak mendapat manfaat dari ilmunya'."

Seterusnya Iman Ghazali berkata,"Walau bagaimanapun sebahagian ahli ilmu mengamalkan apa yang mereka ketahui namun tujuan mereka bukanlah untuk mencari keredhaan Allah sebaliknya untuk mencari pengaruh serta nama. Sebahagian yang lain berasa ujub atau kagum dengan kelebihan yang ada pada diri mereka. Mereka asyik menghiaskan diri di sudut zahir sehingga mengabaikan perkara yang lebih penting yaitu kebersihan batin serta hati. Ketika itu mereka melupakan musuh mereka yang utama iaitu syaitan.

Lantas mereka berpakaian dengan menggunakan kain-kain halus diselimuti mutiara, perhiasan serta sutera yang diharamkan, dan bermusafir dengan menggunakan kuda serta kenderaan yang mengagumkan. Mereka mendakwa kesemua ini dilakukan bertujuan untuk memuliakan agama. Mereka masuk ke tempat para penguasa yang zalim untuk memuji serta mendapatkan kasih sayang mereka. Mereka ini sebenarnya adalah dajjal agama dan bukannya imam agama kerana imam agama yang sebenarnya mengutamakan kepentingan akhirat dan tidak terpedaya dengan kelazatan dunia. Sebaliknya golongan dajjal ini berpaling dari kehendak Allah dan menghadapkan dirinya kepada keenakan dan kenikmatan dunia."

Kesemua ini disebutkan di dalam kitab 'Ihya Ulumuddin'.

Monday, November 05, 2007

Make good use of your expertise!

Assalaamu'alaikum wr wb.. Pe khabar semua?.. Here's an article that I feel is interesting to be shared and pondered upon entitled, "Manfaatkan kepakaran bukan Memandulkannya" ..Link here!

It's written in Malay by the way, there should be an english edition tapi belum siap kot.. basically the article is about encouraging muslims to make good use of any capabilities they have and be successful and proficient in any area they like as long as it doesn't go against Islamic principles...

key points from article;

- Islam is a religion which acknowledges any proficiency of a person as long as it doesn't go against Islamic principles.

- Examples of Islam being a progressive religion, acknowledging any good attributes and capabilities that a person have that can be useful for the society.

- e.g.The leadership quality and capabilites of Umar ibn Khattab and Khalid al-Walid before Islam were acknowledged and after they reverted to Islam they are benefitted for Islamic cause. An important post should be held by the most capable, not to be restricted to senority

- Deepening knowledge about Islam is not about becoming an "ustaz", Islam needs capable and "soleh" muslims in all areas of expertise.

- Islam acknowledges all forms of knowledge not just restricted to Islamic knowledge. We have to widen our knowledge in all areas for the benefit of ourselves and the Islamic community.

Aite, thats just some of the main points from the article.. bacalah kalo free ya.. ilalliqa'(jumpa lagi) insya-Allah.. Wassalaam (",).